DOMIDOREMI
Lirik Lagu Lingsir Wengi dan Terjemahan, Diciptakan Sunan Kalijaga sebagai Media Dakwah

Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (21/6/2022), Lingsir Wengi sendiri memiliki arti menjelang tengah malam. 

Lagu Lingsir Wengi dulu kala katanya bukan hanya sekadar nyanyian, lagu tersebut juga digunakan sebagai media dakwah Sunan Kalijaga pada masa lalu. Lingsir Wengi biasa disenandungkan setelah melakukan salat malam yang isinya menyiratkan doa kepada Tuhan.

Berikut ini lirik lagu Lingsir Wengi beserta terjemahannya yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. 

Lirik Lagu Lingsir Wengi 

Lingsir wengi
(Saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro
(Sepi belum bisa tidur)
Kagodho mring wewayang
(Tergoda dengan bayangmu)
Angreridhu ati
(Di dalam hati) 

Kawitane
(Awal mulanya)
Mung sembrono njur kulino
(Cuma bercanda terus terbiasa)
Ra ngiro
(Tidak menyangka)
Yen bakal nuwuhke tresno
(Kalau bisa menjadi cinta) 

Nanging duh tibane
(Kalau sudah saatnya)
Aku dhewe kang nemahi
(Aku sendiri akan mengalami)
Nandang bronto
(Jatuh cinta)
Kadhung loro
(Terlanjur sakit)
Sambat, sambat sopo?
(Mengeluh, mengeluh sama siapa?) 

Rino wengi
(Siang malam)
Sing tak puji ojo lali
(Yang tak puji-puji yang lupa)
Janjine
(Janjinya)
Mugo biso tak ugemi
(Semoga bisa tak diingkari) 

 

Lingsir wengi
(Saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro
(Sepi belum bisa tidur)
Kagodho mring wewayang
(Tergoda dengan bayangmu)
Angreridu ati
(Di dalam hati) 

Kawitane
(Awal mulanya)
Mung sembrono njur kulino
(Cuma bercanda terus terbiasa)
Ra ngiro
(Tidak menyangka)
Yen bakal nuwuhke tresno
(Kalau bisa menjadi cinta) 

Nanging duh tibane
(Kalau sudah saatnya) 

Itulah makna dan lirik lagu Lingsir Wengi.

Most Liked Articles
Follow on Instagram
Idn Slot Online Slot Online GacorSitus Togel OnlineSitus Judi SbobetSitus Bola SbobetSitus Poker OnlineData SgpData SdyRtp LiveData Hk